Judul Novel : Kau Bisa Mencintaiku
Penulis : Kamiluddin Azis
Penerbit : Zettu
Genre : Romance
Penulis : Kamiluddin Azis
Penerbit : Zettu
Genre : Romance
Pada cover novel “Kau
Bisa Mencintaiku (KBM)” dilabeli kalimat “Romance Story”. Saya terus membayangkan bahwa di dalam buku
ini akan disuguhkan oleh diksi yang mellow, metafora yang menarik
dan kalimat yang mendayu-dayu. Rata-rata seperti itulah gambaran dari novel
romance yang pernah saya baca. Sebutlah contohnya novel “Ketika” karya Aiman
Bagea, atau novel “Before Us” karya Robin Wijaya. Kedua novel tersebut sangat
kuat permainan diksinya yang mellow abis, tapi indah.
Kembali ke novel KBM terbitan Zettu ini, sebelum membacanya
lagi, saya pernah membaca cerpen dari sang penulis yang bernama lengkap “Kamiluddin
Azis” atau nama populernya di dunia maya dan nyata dengan sebutan “Kang Aming”.
Cerpen tersebut berjudul “Broken Night” -ada di blog Kang Aming. Itu pertama
kali saya membaca karya Kang Aming, dan saya langsung suka sekali dengan gaya
bercerita dan cara ia mendeskripsikan situasi dan movement para tokohnya. Hal
itulah yang membuat saya meminati karya Kang Aming. Maka ketika novel perdananya
terbit saya langsung berniat memilikinya, dan akhirnya kesampean juga.
Novel KBM memiliki 21 bab dan bersetting cerita di kota
Bandung. Seperti halnya novel romance yang mengetengahkan kisah cinta dua
sejoli, pada novel KBM ini juga pada Bab 1 penulis memperkenalkan dua tokoh
bernama Odie dan Siska pada sebuah pertemuan yang tidak terduga ketika
keduanya baru saja merayakan ultah, Odie 17 tahun dan Siska 15 tahun. Saat
itu Odie menaiki motor, sedang Siska menaiki Kia Picanto berwarana biru.
Perkenalan keduanya disebabkan mereka saling bertabrakan. Sejak saat itulah
keduanya saling mengenal satu sama lain.
Membaca bab 1 novel KBM saya merasa surprise, ternyata Kang
Aming menampilkan romance untuk remaja yang tidak mellow sama sekali, berbeda
dari yang saya bayangkan sebelumnya. Walaupun pemilihan diksinya biasa, tapi penulis
sangat ‘lincah’ dalam bertutur. Gaya bahasanya benar-benar remaja, fresh dan up to date. Satu lagi, setelah merambah
bab-bab berikutnya, walapun di kota Bandung, Anda tidak akan menemukan bahasa
sunda digunakan oleh si tokoh, mungkin lantaran si tokoh utama bukan orang Bandung.
Namun setting dan situasi dalam cerita
sangat real bahwa kita berada di kota Bandung.
Konflik cerita kian terasa di Bab 9 (halaman 89) saat Siska
tahu bahwa Odie mengidap, Oedipus Komplex.
Awalnya, Siska ingin menjauhi Odie, namun ia tidak bisa membohongi hati
kecilnya bahwa ia cinta sama Odie. Maka dengan bantuan sahabatnya Rosa,
berbagai cara Siska lakukan agar Odie menjadi miliknya. “Kau Bisa Mencintaiku”, begitu kata Siska dengan penuh keyakinan.
Bab-bab selanjutnya, pembaca disuguhkan cerita yang memiliki
banyak punch line, sehingga membikin pembaca menjadi penasaran
untuk terus membaca dan melahap lembar demi lembar cerita yang dibalut oleh
alur yang mengalir dan bahasa yang renyah, seperti kripik singkong yang jika
digigit berbunyi kriuk-kriuk. Pokoknya menyenangkan untuk dinikmati.
Pada Bab ke-21 pembaca akan dihadirkan sebuah ending yang
sebenarnya sudah bisa kita duga sebelumnya, namun saya jamin sebelum menyentuh
lembar terakhir yaitu halaman 207 Anda pasti tidak akan berhenti untuk
meyakinkan dugaan Anda akan akhir dari novel ini. Endingnya semanis kalimat
penutup dari novel ini… “Cinta memang perlu perjuangan, tapi bersikap jujur
satu sama lain akan merekatkan cinta itu semakin kuat.”
Terjawab sudah penasaran saya akan novel “Kau Bisa Mencintaiku” karya Kang Aming. Tabir dibalik covernya yang eye catching ini memberikan nuansa baru bagi saya pribadi, bahwa menulis novel romance itu tidak perlu dibikin rumit, biarkan kata atau kalimat itu mengalir begitu saja, tidak perlu memaksa untuk mebikinnya jadi mellow atau mendayu-dayu. Ini point yang akan selalu saya ingat, dan menjadi pembelajaran untuk saya dan mungkin juga Anda. Bintang yang saya beri 4 star / 5 star.
#Dang Aji
Makasih ya Mas, reviewnya membuat saya degdegan hehe
BalasHapusmaaf kalau reviewnya sederhana :)
Hapuskereenn Uncle, Suskes buat penulis KBM kang Kamiluddin Aziz
BalasHapusthank's, sukses untuk mu juga Langga :)
Hapushebat eng ... jadi pengen baca juga novelnya. sukses buat penulisnya
BalasHapusdapatkan bukunya di gramedia terdekat ya mbak... :)
Hapus